Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo - Jawa Tengah
Kesenian Incling Langen Sejati Desa Semono
Administrator | 21 Oktober 2020 | 297 Kali dibuka
Artikel
Kesenian Incling Langen Sejati Desa Semono
Administrator
21 Oktober 2020
297 Kali dibuka
Tari Kuda Lumping – Berbicara tentang kesenian tradisional Indonesia, khususnya seni tari pasti tidak aka ada habisnya. Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya dari berbagai suku dan adat yang semua terkumpul menjadi satu dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu kesenian yang terkenal di Indonesia adalah kesenian tari kuda lumping, ada sebagian wilayah menyebutnya dengan nama kuda kepang, ada juga yang menyebut dengan nama incling yang tarian tersebut berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Tarian kuda lumping juga sering disebut dengan jathilan yang ciri khasnya tarian ini adalah dimana para penari menunggangi kuda saat melakukan tarian.
Kuda yang ditunggangi tentu bukan kuda sungguhan, melainkan properti kuda yang terbuat dari anyaman bambu yang dibentuk dan dilukis menyerupai kuda sungguhan. Kemudian pada bagian kepala dan ekor kuda diberi tali plastik yang dikepang, tali yang dikepang inilah yang menjadikan tari kuda lumping dikenal juga dengan nama jaran kepang. Salah satu keunikan tari ini berlangsung adalah saat penari sedang kesurupan dan ditampilkan secara bebas namun tetap dalam pengawasan sang pawang.
Kesenian budaya tradisional tak lekang oleh waktu, meski seni budaya modern terus bermunculan setidaknya masih bisa dibuktikan dengan masih eksisnya kesenian kuda lumping atau incling (jaran kepang) yang ada dipinggiran Kabupaten Purworejo, seperti grup kesenian kuda lumping Langen Sejati Desa Semono Kecamatan Bagelen yang sudah turun temurun beberapa puluh tahun silam. Sehingga tidak heran kesenian kuda lumping dari Desa Semono Kecamatan Bagelen ini, masih menjadi idola masyarakat. Sebelum adanya wabah covid-19 melanda hampir setiap ada warga hajatan seringkali kuda lumping Langen Sejati pentas diberbagai tempat, dengan iringan gamelan pokok, kendang, angklung, saron, demung dan kempul (gong lima). Bahkan grup kesenian ini tak pernah absen pada event-event hari besar seperti Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Lebaran di desa untuk memeriahkan acara tersebut. (*)
warga
25 Januari 2025 11:07:36
kito broyo stunting lungo...