Pemerintah Kabupaten Purworejo terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satunya mendorong desa dan kelurahan untuk mendapatkan sertifikat Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Tercatat 71 desa dan kelurahan tahun 2022 mendapatkan sertifikat ODF yang hari ini Rabu (14/12/2022) diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Yuli Hastuti SH, di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Yuli Hastuti dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka memperkuat budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit berbasis lingkungan, Kementrian Kesehatan telah mengembangkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2014.
Dikatakan, STBM sebagai upaya pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Strategi Nasional STBM diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan seperti diare, ISPA, leptosipirosis, stunting, dan penyakit lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Ada 5 tujuan yang ingin dicapai dalam STBM, yakni Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan air minum dan makanan yang aman, Pengelolaan sampah dengan benar, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman.
Salah satu penerima sertifikat ODF yaitu Kepala Desa Semono, Marsono, mengaku terus berupaya memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya peningkatan kualitas kesehatan terutama sanitasi dan lainnya. Apalagi dulu banyak yang buang air besar sembarangan karena letak geografis Desa Semono yang mayoritas tinggal di daerah pegunungan. “Dengan upaya kami dari Pemerintah Desa Semono yang bermitra dengan Puskesmas Dadirejo, alhamdulillah bisa berhasil memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga Desa Semono mendapatkan sertifikat ODF” papar Marsono.
warga
25 Januari 2025 11:07:36
kito broyo stunting lungo...