Warga masyarakat Desa Semono, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo pada hari Jumat Kliwon, 12 Juli 2024 menggelar tradisi bulan Suro. Tradisi yang diselenggarakan setahun sekali ini sudah dilaksanakan secara rutin turun temurun sejak ratusan tahun silam, hingga sampai saat ini warga masyarakat masih memegang teguh tradisi atau budaya yang diwarisi oleh para leluhur berupa tradisi kepungan atau kenduri suroan, yang biasa dinamakan tradisi suran.
Pada acara ini didahului dengan penyembelihan 4 ekor kambing yang diolah dan nantinya daging yang sudah matang dibagikan kepada semua warga yang hadir. Selepas sholat Jumat, semua kepala keluarga datang dengan membawa wadah berisi nasi, lauk dan sayur ke Makam Leluhur/Pepunden Eyang Jatikusumo untuk dilakukan kenduri dan doa bersama. Selain itu ada juga warga baik dari luar maupun dalam desa yang datang dengan membawa wadah yang berisi nasi rosul dan ingkung atau disebut Rosulan, hal ini dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat pada karomah/kesaktian Eyang Jatikusumo, seperti misalnya seseorang mempunyai nadzar, bila cita-cita atau hajatnya dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa melalui karomahnya Eyang Jatikusumo maka akan rosulan. Pada acara kali ini ada 127 orang yang ikut rosulan atau 127 nasi ingkung.
Acara yang dilaksanakan di kompleks makam pepunden Eyang Jatikusumo ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Camat Bagelen beserta Forkompincam, Kepala Desa Semono beserta Perangkat, Tokoh Masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Camat Bagelen, Sigit Kurniawan Saputro, S.S, M.Eng menyampaikan terima kasih pada panitia yang telah mengundangnya dan mendoakan kepada masyarakat Desa Semono semoga selalu diberikan keselamatan.
Masih pada acara yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si juga ikut mendoakan kepada warga masyarakat Desa Semono semoga diberikan keselamatan, dijauhkan dari petaka atau marabahaya, diberikan keluasan rejeki dan keberkahan.
Selain itu, Mas Dion, sapaan akrabnya, juga mengapresiasi kepada panitia dan Pemerintah Desa Semono atas penyelenggaraan acara tradisi ini.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih pada Pemerintah Desa Semono masih mempertahankan budaya dan nilai-nilai luhur warisan para leluhur. Hal seperti ini harus perlu dilestarikan” imbuhnya.
Tradisi kepungan Suroan diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Modin Desa Semono dan diamini oleh ratusan warga yang hadir.
warga
06 September 2025 18:38:01
semoga kethoprak Semono bisa eksis lagi.... ...