BAGELEN-Kerinduan akan kesenian tradisional kethoprak amat terasa di Desa Semono, Kecamatan Bagelen Purworejo. Tidak saja warga setempat yang datang, namun masyarakat desa tetangga juga turut hadir.
Hal itu tampak dari pementasan grup kethoprak Kridha Budaya Desa Semono pimpinan Supratdiyono yang mengangkat lakon Suminten Edan dalam menyemarakkan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diadakan Pemdes setempat, Senin (19/8/2024) malam di bekas gedung SD Negeri Semono. Para pemeran pada pentas kethoprak ini selain dari pelaku seni lokal juga mengundang Budi Mulyaningdyah sebagai pemeran Cempluk Warsiyah, seniwati dari Kulon Progo Jogjakarta.
Warga desa lain yang turut hadir diantaranya dari Desa Durensari, Semagung dan Sokoagung. "Grup ketoprak ini di Semono sudah ada sejak 2010 dan memang untuk pementasannya jarang-jarang," kata Kepala Desa Semono Marsono.
Dikatakan, sebagai bentuk nguri-uri budaya yang ada, tiap peringatan tujuhbelasan grup ketoprak itu ditampilkan. Menurutnya, pihak desa turut bertanggung jawab atas kelestarian jenis kesenian yang berkembang di masyarakat.
"Jaman dulu, ketoprak sudah ada di Semono. Tapi tidak berkembang dan mati. Selanjutnya di tahun 2010, grup itu dibangkitkan lagi dengan melibatkan anggota masyarakat," imbuh Marsono.
Di luar pementasan tujuhbelasan, grup tersebut sebenarnya juga tampil di acara yang lain seperti hajatan. Hanya saja, rutinitasnya tidak terjaga.
"Walaupun tidak ada job pentas, tapi seluruh anggota sering latihan bareng untuk mengasah kemampuan," imbuh Sekdes Aris Manto saat mendampingi Kades.
Kades Marsono berharap keberadaan kesenian ketoprak itu akan terus terjaga di Semono. Pementasan itu juga untuk memberikan edukasi dan pemahaman akan ketoprak terhadap anak-anak muda.
"Sekaligus kita juga ingin tali silaturahmi antar warga akan selalu terjaga. Karena adanya pementasan ini, sebagian masyarakat turut hadir untuk menyaksikan," tambahnya.
Pementasan ini pun terasa makin istimewa saat ketua DPRD Sementara Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setiabudi turut hadir menyaksikan. Dirinya datang bersama dua anggota DPRD yang lain yakni Subeno dan Sutardi.
Mas Dion sapaan akrabnya dalam kesempatan itu memberikan apresiasinya dan senang akan keberadan ketoprak yang masih eksis di Semono.
"Kesenian ketoprak ini sudah semakin jarang dimainkan. Pihak desa menjadi fasilitator untuk bisa tetap nguri-uri budaya ini. Ini menjadi langkah positif upaya nyata dari desa yang harus diikuti oleh desa-desa lain di Kabupaten Purworejo sehingga budaya-budaya lokal, kearifan lokal yang ada di Purworejo akan tetap ada dan lestari," kata Dion Agasi Setiabudi. (*)
warga
25 Januari 2025 11:07:36
kito broyo stunting lungo...